Analisa DBMS
Analisa
Jurnal DBMS Bionik
Journal oleh Ryan
Johnson – University of Tronto
1.Pendahuluan
Akibat pertemuan tren yang merubah hukum
Moore; Pertama prosessor speed telah stagnan dalam beberapa dekade tidak akan
meningkat akibat masalah power, reaksi industri untuk menyingkirkan segudang
identikal core berujung pada kerumitan hukum Amdahl, Kedua skala transistor
mencapai kelanjutan: power saving transistor kecil tidak lagi dikompensate
penuh untuk penambahan jumlah transistor per chip, power envelope yang tetap
memaksa penyusutan fraksi chip setiap saat, yang disebut Dark silikon.
Tren cloud-base “big data” dirintis oleh
google, facebook, amazon, dan microsoft, dan komunitas seperti IBM Netezza dan
Oracle Exadata telah merespon tren ini, untuk meningkatkan operasi managemen
data dengan kustom atau semi-kustom hardware. Pengerjaannya terfokus pada gaya
perhitungan dataflow dan streaming domain, contohnya Online Transaction
Processing (OLTP).
Masalah yang ditimbulkan oleh Aliran kontrol dan operasi High-latensi,
perhitungan yang digunakan dalam proses transaksi dan grafik transversal
Dalam kertas ini sang penulis”Ryan Johnson”
membuat 2 klaim:
dukungan efektif hardware tidak selalu
membutuhkan penambahan raw performance; tujuan utamanya untuk mengurangi
penggunaan energi
fraksi yang mengejutkan dapat diterima untuk
implementasi hardware;”we” memperkirakan system masadepan akan seluruhnya
menggunakan software untuk koordinasi penggunaan dan interaksi unit hardware
2.Dark Silikon
Merupakan tren untuk penambahan chip
transistor untuk sisa yang takterpakai setiap saat.
Efek yang ditimbulkan ada 2:
Penolakan skala power untuk beberapa saat
desain multicore menyebabkan paralellisme dari software, akibatnya task
mengalami ketidak seimbangan karena data dibagi ke banyak core. Dalam gambaran
1 fraction dari penggunaan hardware: menerima 0.1% pekerjaan seri dapat
dikatakan cukup dalam sehari. Hardware generasi selanjutnya ,katakanlah seribu
core dapat mengurangi fraction seri dari pekerjaan dapat berkurang pesat dua
perintah.
Skala power yang kurang pada generasi
transistor selanjutnya, akibat desakan power akan memaksa pertumbuhan fraction
pada hardware offline walau pernah digunakan software. Dalam perhitungan
katakan 20% dari transistor luar 2018 power envelope, fraction yang dapat
digunakan menyusut dari 30% sampai 50%, untuk setiap generasi hardware.
Perhitungan 1/10 power hanya berharga 10x lebih cepat: bersisa 90% dari
pemakaian untuk yang lain atau dapat dikatakan biaya operating murah.
Untuk menurunkan operasi power footprint
dengan mengubah hardware yang berjalan, dengan pindah ke kustom hardware
3.Latensitas dan Kontrol Aliran
Pemrosessan query khususnya dalam bentuk
colomnar menghasilkan dataflow yang signifikan dan relative mudah mengatur Aliran
Kontrol yang memetakan hardware dengan baik. Transaction processing dilain
pihak memberikan aliran kontrol besar dan kecil, komponen dataflow yang
takbiasa membuat target yang terkenal tak efisien untuk prosesor biasa dan tak
mempengaruhi akselerasi hardware. OLTP diuntungkan dari skala frekuensi Clock
dalam beberapa dekade bahkan lebih diuntungkan dari paralelisme yang berderajat
tinggi untuk penawaran multicore hardware akibat dark silikon dan dapat sangat
merugikan: frekuensi clock dan jumlah clock yang tetap melewati ancaman
generasi untuk menutupi OLTP Throughput.
Delay besar seperti disk I/O terkenal dan
mudah di skejul dalam software tapi delay kecil maksud lain berakibat seperti
software dan hardware untuk umum tak dapat menanggung nya
Ketimbang
menambahkan performa mentah kita lebih
baik memasukan OLTP karena akan mengurangi power footprint hardware agar
terhindar dari banyak latensi sebisa mungkin. Teknk penghindaran penambahan
latensitas, delay yang tak sinkron dan mudah diprediksi dalam µs sangatlah
mudah di skejul dalam software ketimbang ‘cache miss’ atau ‘pipeline stall’
yang takterduga.
4.Aliran Kontrol pada Hardware
Hardware Kustom kemampuannya kurang dalam
Aliran Kontrol sering gagal dalam mengekstrak Aliran Kontrol Dinamis dari Aplikasi
Programing. Sebenarnya hardware unggul dalam Aliran kontrol global ‘Finite
State Automaton(FSA)’, ‘khusunya Non-deterministic Finite State
Automaton(NFSA)’, dengan mempekerjakan paralelisme dari hardware untuk efek
yang lebih baik. Dari gaya aliran kontrol Neuman: low-dimensional projection
dari bagian pokok mesin memberikan beberapa keuntungan. Akselerasi efektif dari
Aliran kontrol butuh identifikasi proses abstrak dan memetakan high-dimensional
projection ke hardware. Pencarian OLTP(Online Transaction Processing) seperti
B+Tree Probe dan logging tersugesti banyaknya pelekatan yang kurang efektif
dari pengangkatan OLTP akibat kurangnya pemetaan ke software.
5.”BIONIC” Transaction Processing
Target system konkret, berdasar pemberian
mesin HC-2 yang mengkombin Field-Programable Gate Array(FPGA) dengan intel
prosessor modern sistem arsitekturnya seperti Figure2.
Performa tinggi FPGA dengan direct akses ke
disk dan ke tampungan lokal memori maka sisi memori FPGA tidak tercache, tapi
terurai berai, memori kontroler mengirim bandwidth 80GBps untuk request random
64-bit, sangat membantu dalam beban dengan lokalitas rendah. FPGA dan sisi host
memori saling melekat dan mudah diakses oleh CPU atau FPGA lain, melalui PCI
bus menyebabkan efek NUMA yang parah(2µs
bolak-balik). Karakteristik ini memerintah FPGA menangani banyak manipulasi
data dan bahwa komunikasi CPU/FPGA haruslah tidak sinkron. PCI bus menyediakan
bandwidth yang cukup untuk suport beban OLTP dan gaya penyaringan Netezza
memudahkan masalah bandwidth untuk queri-queri; tujuannya untuk mengikat
segudang sumber latensi yang kecil dan dibongkar ke power efisien.
2. Dark Silikon
Merupakan tren
untuk penambahan chip transistor untuk sisa yang tak terpakai setiap saat.
Efek yang
ditimbulkan ada 2:
Penolakan
skala power untuk beberapa saat desain multicore menyebabkan paralellisme dari
software, akibatnya task mengalami ketidak seimbangan karena data dibagi ke
banyak core. Dalam gambaran 1 fraction dari penggunaan hardware: menerima 0.1%
pekerjaan seri dapat dikatakan cukup dalam sehari. Hardware generasi
selanjutnya ,katakanlah seribu core dapat mengurangi fraction seri dari
pekerjaan dapat berkurang pesat dua perintah.
Skala power yang
kurang pada generasi transistor selanjutnya, akibat desakan power akan memaksa
pertumbuhan fraction pada hardware offline walau pernah digunakan software.
Dalam perhitungan katakan 20% dari transistor luar 2018 power envelope,
fraction yang dapat digunakan menyusut dari 30% sampai 50%, untuk setiap
generasi hardware.
Perhitungan 1/10
power hanya berharga 10x lebih cepat: bersisa 90% dari pemakaian untuk yang
lain atau dapat dikatakan biaya operating murah.
Untuk menurunkan
operasi power footprint dengan mengubah hardware yang berjalan, dengan pindah
ke kustom hardware
3. Latensitas dan Kontrol Aliran
Pemrosesan
query khususnya dalam bentuk colomnar menghasilkan dataflow yang signifikan dan
relative mudah mengatur Aliran Kontrol yang memetakan hardware dengan baik.
Transaction processing dilain pihak memberikan aliran kontrol besar dan kecil,
komponen dataflow yang takbiasa membuat target yang terkenal tak efisien untuk
prosesor biasa dan tak mempengaruhi akselerasi hardware.
OLTP
diuntungkan dari skala frekuensi Clock dalam beberapa dekade bahkan lebih
diuntungkan dari paralelisme yang berderajat tinggi untuk penawaran multicore
hardware akibat dark silikon dan dapat sangat merugikan: frekuensi clock dan
jumlah clock yang tetap melewati ancaman generasi untuk menutupi OLTP
Throughput.
4. Aliran Kontrol pada Hardware
Hardware
Kustom kemampuannya kurang dalam Aliran Kontrol sering gagal dalam mengekstrak
Aliran Kontrol Dinamis dari Aplikasi Programming. Sebenarnya hardware unggul
dalam Aliran kontrol global ‘Finite State Automaton(FSA)’, ‘khusunya
Non-deterministic Finite State Automaton(NFSA)’, dengan mempekerjakan
paralelisme dari hardware untuk efek yang lebih baik. Dari gaya aliran kontrol
Neuman: low-dimensional projection dari bagian pokok mesin memberikan beberapa
keuntungan. Akselerasi efektif dari Aliran kontrol butuh identifikasi proses abstrak
dan memetakan high-dimensional projection ke hardware.
5. ”BIONIC” Transaction Processing
Target system
konkret, berdasar pemberian mesin HC-2 yang mengkombine Field-Programable Gate
Array(FPGA) dengan intel prosessor modern sistem arsitekturnya seperti Figure2.
Performa tinggi FPGA dengan direct akses ke disk dan ke tampungan lokal memori
maka sisi memori FPGA tidak tercache, tapi terurai berai, memori kontroler
mengirim bandwidth 80GBps untuk request random 64-bit, sangat membantu dalam
beban dengan lokalitas rendah.
Pengertian
DBMS (Database Management System)
DBMS
(Database Management System) merupakan sistem pengorganisasian data pada
komputer. DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan untuk membangun basis
data yang berbasis komputerisasi. DBMS adalah perantara user dengan basis data
sehingga dengan adanya DBMS,user akan dengan mudah mencari dan menambahkan
informasi pada data base.
DBMS
BIONIK merupakan DBMS dimana
bionik itu sendiri merupakan anatomi buatan yg dapat dikontrol oleh otak penggunanya.
Secara garis besar dbms bionik adalah bagian-bagian atau komponen pada sistem
manajemen basis data yg dapat dikontrol oleh otak penggunanya yaitu manusia.
v Konsep DBMS (database
management system)
Database Management System (DBMS) merupakan paket program (Software)
yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan,
penghapusan dan pengambilan informasi terhadap database.
Software yang tergolong kedalam DBMS antara lain, Microsoft SQL, MySQL, Oracle,
MS. Access, dan lain-lain
v Komponen
utama dbms terdiri dari:
1. Perangkat keras
Berupa komputer dan bagian-bagian didalamnya, seperti prosesor, memori
& harddisk. Komponen inilah yang melakukan pemrosesan dan juga untuk
menyimpan basis data.
2. Basis data
Sebuah DBMS dapat memiliki beberapa basis data, setiap basis data dapat
berisi sejumlah obyek basis data (file,tabel,indeks dsb). Disamping berisi
data,setiap basis data juga menyimpan definisi struktur (baik untuk basis data
maupun obyek-obyeknya secara detail).
3. perangkat lunak
perangkat lunak ini terdiri dari sistem operasi dan perangkat
lunak/program pengelola basisdata. Perangkat lunak inilah yang akan menentukan
bagaimana data diorganisasi,disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga
menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan
keakuratan/konsistensi data, dsb.
Contoh perangkat lunak DBMS : MS access, SQL Server, Oracle dsb.
4.
Prosedur
Prosedur memuat
aturan-aturan untuk mendisain dan penggunaan database. Para pemakai sistem
database memerlukan dokumentasi prosedur yang berisi cara menggunakan
atau menjalankan sistem itu.
5. Personil
Komponen terakhir adalah
personil yang terlibat didalam sistem
v Komponen
lainnya sebagai berikut:
·
File manager berfungsi untuk mengelola struktur data yang digunakan untuk
mempresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
·
Database
Manager berfungsi untuk
menyediakan interface antar data dengan program alikasi dan query
·
Query Processor berfungsi sebagai penterjemah perintah dalam bahasa query ke
intruksi low – level yang dapat dimengerti database manager.
·
DML Precompiler
berfungsi sebagai pengkonversi pernyataan atau perintah DML, yang ditambahkan
dalam suatu program aplikasi kepemangin prosedur normal dalam bahasa induk.
·
DDL Compiler digunakan untuk
mengkonversi berbagai perintah DDL ke dalam sekumpulan tabel yang mengandung
metadata.
Untuk dapat mengakses DBMS (Database Management System) user harus
menggunakan bahasa database, bahasa database terdiri dari beberapa intruksi
yang digabungkan sehIngga dapat diproses oleh DBMS. Perintah atau intruksi
tersebut umumnya ditentukan oleh user, adapun bahasa yang digunakan dibagi
kedalam 2 (dua) macam diantaranya adalah:
1. DDL (Data Definition Language)
DDL atau singkatan dari Data Definition Languange, yaitu dipakai untuk menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh. DDL dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat indeks, maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpan di kamus data. Itulah definisi dari DDL.
1. DDL (Data Definition Language)
DDL atau singkatan dari Data Definition Languange, yaitu dipakai untuk menggambarkan desain dari basis data secara menyeluruh. DDL dapat dipakai untuk membuat tabel baru, memuat indeks, maupun mengubah tabel. Hasil dari kompilasi DDL akan disimpan di kamus data. Itulah definisi dari DDL.
2. DML (Data Manipulation Language)
DML atau singkatan dari Data Manipulation Language, yaitu dipakai untuk memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya seperti penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada suatu basis data dan mengubah data pada suatu basis data. Itulah definisi dar DML.
DML atau singkatan dari Data Manipulation Language, yaitu dipakai untuk memanipulasi daan pengambilan data pada suatu basis data, misalnya seperti penambahan data yang baru ke dalam suatu basis data, menghapus data pada suatu basis data dan mengubah data pada suatu basis data. Itulah definisi dar DML.
RINGKASAN
ANALISA DBMS BIONIK
DBMS
BIONIK merupakan DBMS dimana
bionik itu sendiri merupakan anatomi buatan yg dapat dikontrol oleh otak
penggunanya. Secara garis besar dbms bionik adalah bagian-bagian atau komponen
pada sistem manajemen basis data yg dapat dikontrol oleh otak penggunanya yaitu
manusia.
Akibat
pertemuan trend yang merubah hukum Moore:
Pertama prosessor speed telah stagnan dalam beberapa dekade tidak akan
meningkat akibat masalah power, reaksi industri untuk menyingkirkan segudang
identikal core berujung pada kerumitan hukum Amdahl, Kedua skala transistor
mencapai kelanjutan: power saving transistor kecil tidak lagi dikompensate
penuh untuk penambahan jumlah transistor per chip, power envelope yang tetap
memaksa penyusutan fraksi chip setiap saat, yang disebut Dark silikon.
Dark
silikon itu sendiri merupakan tren untuk penambahan chip transistor untuk sisa
yang tak terpakai setiap saat. Berikutnya terdapat latensitas dan kontrol
aliran yaitu merupakan pemrosesan query khususnya dalam bentuk colomnar
menghasilkan dataflow yang signifikan dan relative mudah mengatur Aliran
Kontrol yang memetakan hardware dengan baik.
Transaction
processing dilain pihak memberikan aliran kontrol besar dan kecil, komponen
dataflow yang tak biasa membuat target yang terkenal tak efisien untuk prosesor
biasa dan tak mempengaruhi akselerasi hardware. Aliran kontrol pada hardware kustom
itu sendiri kemampuannya kurang dan sering mengalami kegagalan dalam
mengekstrak Aliran Kontrol Dinamis dari Aplikasi Programming.
Target
system konkret, berdasar pemberian mesin HC-2 yang mengkombine
Field-Programable Gate Array(FPGA) dengan intel prosessor modern sistem
arsitekturnya seperti Figure2.
Performa
tinggi FPGA dengan direct akses ke disk dan ke tampungan lokal memori maka sisi
memori FPGA tidak tercache, tapi terurai berai, memori kontroler mengirim
bandwidth 80GBps untuk request random 64-bit, sangat membantu dalam beban
dengan lokalitas rendah.
KESIMPULAN
Basis
data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya
yang diaorganisasikan sesuai struktur tertentu dan disimpan dengan baik
Ada
setidaknya 10 fungsi DBMS dalam membantu menjaga dan memelihara integritas data
dalam suatu sistem adalah: Menjaga Integritas Data, Penyimpanan Data (Data
Storage Management), Kamus Data, Transformasi dan Penyajian Data, Keamanan
Data, Memungkinkan Akses Beberapa User, Menyediakan Prosedur Backup dan
Recovery, Menyediakan bahasa akses dan pemogramman, Menyediakan interface untuk
komunikasi, dan Manajemen Transaksi
Komponen DBMS
(Data Base Management System) umumnya memiliki sebagian komponen
fungsional (modul) seperti : File Manager, Database Manager, Query
Processor, DML Precompiler, DDL Compiler.
Keunggulan
dari DBMS adalah mengurangi duplikasi data, menjaga consistentsi dan integritas
data, meningkatkan keamanan data, efisiensi dan efektifitas penggunaan data,
meningkatkan produktifitas para pengguna data.
Kelemahan
DBMS adalah Memerlukan
suatu skill tertentu untuk bisa melakukan administrasi dan manajemen database
agar dapat diperolehh struktur dan relasi data yang optimal, Memerlukan
kapasitas penyimpanan baik eksternal disc maupun internal memory agar DBMS
dapat bekerja cepat dan efisien. Kebutuhan akan sumber daya resources biasanya
cukup tinggi. apabila DBMS gagal menjalankan misinya maka tingkat kegagalan
menjadi lebih tinggi Karena banyak pengguna bergantung pada sistem ini. Harga
DBMS yang handal biasanya sangat mahal.
Komentar
Posting Komentar